PB PMII Apresiasi Penyelenggaraan Kongres Kebangsaan

Jakarta, PB PMII-  Kongres Kebangsaan yang digelar di Gedung Nusantara IV, mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Kongres tersebut terlaksana atas kerja sama Aliansi Kebangsaan, MPR RI, dan Forum Rektor Indonesia.

Kongres kebangsaan  yang mengangkat tema "Ikhtiar Memperadabkan Bangsa" ini diikuti oleh segenap komponen bangsa. Seperti ormas, tokoh agama, aktivis lintas generasi dan lain-lain.

Ketua Bidang Polhukam PB PMII, Daud A Gerung, sebagai peserta yang mewakili PB PMII, menyampaikan bahwa kongres kebangsaan adalah kegiatan yang positif dan syarat nilai. Terlebih pelaksanaannya seiring dengan momentum Sumpah Pemuda 28 Oktober.

"Forum seperti ini mestinya rutin diadakan, karena tidak hanya melibatkan kaum tua, tapi juga kaum muda. Supaya bisa belajar dan memahami nilai-nilai kebangsaan sebagaimana yang telah diwariskan oleh para Founding Fathers kita, dan bisa bertukar pikiran," paparnya.

Melalui momentum Sumpah Pemuda ini, Daud mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus mempererat ikatan persaudaraan. Sebagaimana prinsip di Nahdlatul Ulama (NU), yang memegang teguh prinsip dasar kebangsaan. Hubbul Wathon Minal Iman (Cinta tanah air adalah sebagian dari iman).

"Oleh dasar cinta itu, maka patut kita rawat, kita jaga dan kita makmurkan bersama," ajaknya.

Daud juga menyinggung UUD 1945, bahwa pada pasal 29 ayat 1 menegaskan bahwa Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, Indonesia bukanlah negara agama, namun bukan pula negara sekuler. Akan tetapi, jaminan terhadap keyakinan beragama dilindungi oleh negara.

Selain itu, dia menyampaikan bahwa Indonesia lebih dulu menjadi sebuah bangsa dari pada menjadi sebuah negara. "Inilah momentum yang tertuang dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Kesadaran atas satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air,"pungkasnya.