Pesan Gus Muhaimin ke Kader PMII: Amalkan NDP di Setiap Langkah dan Gerakan

JAKARTA, (PMII.ID).-Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengajak kader-kader PMII untuk bersama-sama membangun bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamalkan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) pada setiap langkah dan gerakan kader.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, NDP yang dirumuskan para pendahulu PMII tidak hanya berguna ketika menjadi seorang kader. Tetapi, manfaatnya juga akan dirasakan ketika kader PMII tersebut telah berkiprah sebagai pemimpin, baik di level nasional maupun daerah.

Ke depan, Gus Imin menginginkan NDP bisa diamalkan oleh pemangku kepentingan di Indonesia. Oleh sebab itu, kader-kader PMII harus bisa mengisi ruang-ruang strategis, termasuk di bidang pemerintahan.

“Maka rebut kekuasaan untuk mengamalkan NDP dalam setiap jenjang kepemimpinan bangsa. Supaya apa? Supaya lulus dari PMII percaya diri,” kata Gus Muhaimin saat menjadi narasumber Sekolah Pergerakan Nasional PB PMII di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (23/9/2023).

Gus Imin menilai, cara agar kader-kader PMII menguasai jabatan strategis di negeri ini, sehingga bisa mengejawantahkan NDP secara nyata, yaitu dengan memperkuat soliditas dan persatuan. Keluarga besar PMII harus bersatu, saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (al birri wa taqwa).

“Ini khittah PMII. Jangan sekuler dan jangan juga jadi ekstrem kanan. Kita teguh berdiri di barisan tengah, al birru wa taqwa,” tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Alumnus FISP UGM 1992 ini berpesan agar kader-kader PMII bisa mewarnai Indonesia dengan berbagai prestasi dan keterlibatannya di masyarakat. PMII harus bisa membantu masyarakat agar tidak hidup dalam keterkungkungan.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri mengatakan, mahasiswa merupakan aset bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan nasional. Pria yang biasa disapa Gus Abe menegaskan, kader-kader PMII dididik untuk menjadi penggerak bangsa dan memimpin nusantara.

Artinya, kata dia, kader PMII harus mampu menggerakan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara serta mampu menggerakan perubahan, peradaban dan persatuan Indonesia.

“PMII harus mampu menggerakan perubahan peradaban dan semangat persatuan NKRI,” katanya.

Tak hanya itu, PMII sejak didirikan tahun 1960, memegang mandat kepemimpinan Indonesia. Karena itu, PMII selalu berada di barisan terdepan meneruskan estafet kepemimpinan di NKRI.

Dengan dua gagasan yang tersebut, Gus Abe mengajak seluruh kader PMII untuk bersama-sama membesarkan dan memenangkan pergerakan PMII dengan memperkuat pola kaderisasi dan kepemimpinan yang lebih baik lagi.

“Mari kita perkuat intelektualitas, inovasi dan kreativitas untuk bersama-sama membawa perubahan dan peradaban yang signifikan bagi bangsa kita tercinta, bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Kemudian, Gus Abe juga mengajak kepada kader-kader PMII agar mampu memaknai demokrasi secara utuh. Berbeda dengan demokrasi di luar negeri, demokrasi Indonesia dimaknai sebagai demokrasi kerakyatan dan keumatan.

“Demokrasi yang mana inisiatif itu muncul dari masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal PB IKA PMII Muhammad Hanif Dhakiri, kader PMII adalah aktivis nasionalis religius. Dia mampu memposisikan agama dan kekuasaaan dengan proporsional sebagaimana yang dipahami para kiai NU.

Mantan Menteri Ketenagakerjaan RI ini menilai, agama dan kekuasaan ibarat saudara yang tak bisa dipisahkan. Apabila ada kelompok yang ingin memisahkan keduanya, maka ibarat dia kehilangan salah satu saudaranya.

“Maka kalau ada yang mau pisahkan agama dengan politik maka dia telah berupaya memisahkan satu kesatuan yang seharusnya selalu beriringan,” tuturnya.

Sebagai informasi, acara Sekolah Pergerakan Nasional dihadiri para pengurus harian PB PMII, para Ketua dan Pengurus PKC, Cabang, Komisariat dan Kader dari Wilayah Banten, Ciputat, Jakarta, dan Jawa Barat.

Kegiatan ini diisi dengan pemaparan materi tentang Visi Pergerakan PB PMII, Ideologi dan Cita-cita Perubahan Nasional, dan Strategi PMII untuk menjadi pelopor serta mampu menjawab tantangan zaman. Kegiatan ini akan diselenggarakan selanjutnya di beberapa Kota Besar se Indonesia.

SPN menghadirkan Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai pembicara kunci, Sekretaris Jenderal PB IKA PMII Hanif Dhakiri dan Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, sebagai pemateri.