Lampung, 14 Agustus 2025 - Pelatihan Kader Nasional (PKN) XIX Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) resmi ditutup pada Kamis, 14 Agustus 2025, di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung. Selama tujuh hari, sejak 7 Agustus, puluhan kader terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia berkumpul untuk memperdalam kapasitas kepemimpinan, pemikiran kritis, dan wawasan kebangsaan.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah, dan Guru Besar Universitas Lampung Prof. Rudy, S.H., LL.M., LL.D. Para pembicara menyampaikan perspektifnya terkait tantangan kepemimpinan masa depan, pentingnya integritas, serta peran strategis generasi muda dalam pembangunan bangsa.
Ketua Umum PB PMII, Mohammad Shofiyulloh Cokro, dalam sambutannya menegaskan bahwa PKN adalah generator “Era Baru PMII” yang diharapkan mampu melahirkan pemimpin peradaban dengan keluasan cakrawala pengetahuan, kedalaman analisis, dan kematangan karakter. “Kepemimpinan peradaban masa depan hanya dapat dibangun oleh mereka yang matang secara intelektual, berkarakter kuat, dan berpandangan luas,” ujarnya.
Dokumentasi penyerahan buku "MANIFESTO PERGERAKAN Dalam Potret Re-Branding PMII" oleh Acep Jamaludin ketua kaderisasi kepada M Shofiyulloh cokro ketua umum PB PMII.
Salah satu momen penting PKN XIX adalah peluncuran buku “MANIFESTO PERGERAKAN: Dalam Potret Re-Branding PMII” yang merupakan kristalisasi pemikiran dari alumni PKN XVIII sebelumnya. Acep Jamaludin, Ketua Kaderisasi Nasional PB PMII, menekankan bahwa buku ini menjadi simbol bahwa setiap angkatan PKN harus meninggalkan warisan intelektual yang bermanfaat bagi organisasi dan bangsa.
Selama kegiatan, para peserta terlibat dalam diskusi intensif, simulasi kepemimpinan, analisis kebijakan publik, hingga forum perumusan gagasan strategis. Materi-materi tersebut diharapkan mampu membentuk kader yang responsif terhadap persoalan masyarakat sekaligus mampu menawarkan solusi konstruktif.
Melalui PKN XIX, PB PMII menegaskan perannya bukan hanya sebagai organisasi pembentuk kepemimpinan mahasiswa, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial yang menggabungkan pemikiran kritis, kesadaran lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal.