[Jakarta],
[16/012] - PMII Scholarship Incubator (Scholin), Program dari PB PMII yang diinisiasi oleh Mahbub Ubaedi Alwi selaku Wasekjen Bidang Perguruan Tinggi berkomitmen
untuk meningkatkan kualitas
pendidikan formal generasi muda. Rangkaian program Scholin sudah melakukan eksplorasi tentang persiapan untuk studi magister dan meraih
beasiwa. Kegiatan yang sudah berjalan meliputi, pra-inkubasi, kick off dengan
talkshow, kelas persiapan Toefl, Literasi beasiswa, konseling perencanan studi,
dll.
Scholin
dilaksanakan rutin setiap hari sabtu dan minggu setiap pekan secara online
melalui zoom meeting. Di hari sabtu dan minggu pagi diisi dengan materi
Scholarship Literacy yang meliputi, informasi beasiswa, persiapan menulis esai
motivation letter, persiapan berkas pendaftaran, konseling perencanaan studi.
Di sesi lainnya, Sabtu dan Minggu sore itu diisi dengan materi Toefl
Preparation. Program Scholin ini sudah berjalan sejak 17 November dan akan
berahir di 28 Januari 2024 mendatang.
Saat ini Scholin
sudah memasuki sesi ke 14 di Sabtu (16/12). Pada sesi ini membahas tentang Perencanaan
studi dan Kepemimpinan
Sains-Sosial. Materi tersebut diisi
langsung oleh Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdulah Syukri yang juga pernah
menempuh pendidikan di Jerman dengan meraih Beasiswa DAAD (Deutscher
Akademischer Austausch Diest). Acara ini diikuti oleh peserta inkubasi Scholin. Peserta merupakan anggota PMII yang berlatar belakang beragam. Peserta dari
berbagai daerah se-Indonesia, latar belakang keilmuan yang juga heterogen,
mulai dari kampus swasta, PTUN, PTKIN, mulai dari program studi Pendidikan
Agama Islam, Hukum, Ekonomi, Biologi, Matematika Hingga Juruan Teknik
Perkapalan.
Tema untuk sesi ini, "Perencanaan Studi, Kepemimpinan Sains-Sosial,"
mencerminkan dedikasi Scholarship Incubator untuk memberikan pendekatan
pendidikan holistik dan pengembangan kepemimpinan. Organisasi ini meyakini
bahwa pendidikan yang menyeluruh, menggabungkan strategi perencanaan belajar
dengan fokus pada sains dan kepemimpinan sosial, sangat penting untuk
mempersiapkan individu menghadapi tantangan masa depan.
Muhamad Abdull
Syukri, memberikan penjelasan seputar study planning, tips dan trik lulus dalam
seleksi beasiswa, juga menyinggung tentang pentingnya mendedikasikan ilmu untuk
organisasi, agama dan bangsa. Ia juga menyampaikan bahwa “Perencaan studi itu
menjadi penting untuk disiapkan oleh kader-kader PMII, jiwa sosial yang tinggi
dan komitmen mewujudkan cita kemerdekaan Indonesia tentu harus dibarengi dengn
kompetensi ilmu yang baik”. Ujarnya.
Pada kesempatan
tersebut, Abe sapaan akrabnya, juga mengingatkan kepada peserta Scholin,
“Pemimpin itu bukan bermakna hanya sebatas pada ruang kepemimpinan politik
saja. Lebih dari itu, bahwa ketika menjadi ahli dalam ilmu tertentu, maka
disitulah kita menjadi pemimpin dalam konteks keilmuan, pemikiran kita akan
menjadi rujukan banyak orang pada aspek ilmu tersebut. Dari kepemimpinan dalam
aspek keilmuan, pada gilirannya akan juga membawa kita pada sektor kepemimpinan
sosial di masyarakat, sebab orang yang berilmu akan menjadi tempat bertanya
masyarakat dan juga akan turut serta berbagi pandangan dengan pemerintah dalam
menentukan kebijakan publik. Oleh karena itu, kita semua generasi muda dan
aktivis, wajib hukumnya memiliki perencanaan studi yang baik untuk kompetensi
ilmu yang lebih dalam”, tutur Abe.
Sesi ke 14 ini
kemudian ditutup oleh inisiator Scholin, Mahbub Ubaedi Alwi dengan memberikan
review materi dan proses scholin yang sudah berlangsung. Ia menegaskan bahwa “PMII
Scholarship Incubator (Scholin) akan terus melanjutkan misinya untuk
memberdayakan generasi muda Indonesia khususnya di PMII dan Nahdlatul Ulama
dalam meningkatkan kualitas pendidikan formal, organisasi ini tetap berkomitmen
untuk menyediakan pendampingan persiapan pendidikan di jenjang magister dan
meraih beasiswa yang inovatif dan berdampak, guna mengkampanyekan tentang pentingnya
pendidikan yang menyeluruh untuk mempersiapkan individu bukan hanya secara
akademis tetapi juga sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan visioner.”, pungkasnya.